Tulisan berikut ini bukan untuk menyoroti masalah jihad yang sekarang telah banyak disalah artikan dan disalah gunakan. Bentuk kekerasan atau bom yang melukai orang tak bersalah, sama sekali tidak patut disebut sebagai jihad. Artikel ini sesungguhnya lebih menjadi reminder (pengingat), bahwa seperti kebanyakan pemuda zaman sekarang, bergelimang didalam hidup yang penuh dengan hedonisme, diri ini acapkali terseret kepada hal yang sebenarnya sia-sia, jauh dari tujuan hidup sebenarnya : ketaatan terhadap Allah SWT.
Sementara, ternyata ada pemuda-pemuda yang menghabiskan umurnya didalam ketaatan terhadap Allah SWT, berjuang di jalan-Nya, membela agama-Nya, seperti halnya pemuda-pemuda yang mengagumkan berikut ini….
Untuk Pemuda Yang Tercinta
Dari luarnya, mungkin mereka adalah pemuda seperti kebanyakan kita. Menjalani segudang aktivitas kampus, belajar, melakukan penelitian, menghadiri kuliah. Tetapi, di sisi lain, mereka sesungguhnya adalah pemuda-pemuda yang sangat berbeda, sangat istimewa. Karena mereka adalah istisyhadiyun: para pemburu syahid. Ya, mereka adalah para pemuda di Palestina, yang selalu waspada dan siap siaga menghadapi serangan tentara zionis Yahudi Israel.
Dengarlah perkataan Abu Mu’adz, komandan istisyhadiyun bagian dari brigade
Al Qassam, sayap militer Hamas, “Mereka (para istisyhadiyun) hidup sama seperti pemuda lain yang taat beribadah, baik sikap dan perilakunya. Sebagian adalah mahasiswa perguruan tinggi yang disiplin mengikuti kuliah sebagaimana mahasiswa umumnya. Namun, mereka mempunyai agenda ibadah seperti shalat, puasa, membaca Al-Qur’an dan shalat malam yang melebihi orang umum. Mereka mempunyai kekuatan tekad dan kemampuan kuat menghadapi kesulitan [kebutuhan makan dan minum selama di lorong bawah tanah hanya berupa kurma dan air]. Iman dan aqidah mereka kokoh. Meski sesekali bercanda, namun mereka selalu melakukan tugas dengan baik”.
(dari tulisan M. Lili Nur Aulia, rubrik Ruhaniyat majalah Tarbawi, edisi 196, 2009)
Ironis rasanya jika dibandingkan dengan kehidupan pemuda Islam kita saat ini…yang lebih menyukai lifestylenon islami, pergaulan bebas, bermewah-mewah, membuka aurat, beramai-ramai mengunjungi acara & tempat yang jauh dari kesan Islami apalagi dari mengingat Allah SWT. Pemuda-pemuda yang non-stop menjejali dirinya dengan sajian TV yang tidak mendidik, bahkan mendorong mereka untuk hidup dengan faham hedonisme, borjuis, faham ’yang penting gaya’, ’hidup semau gue’
Pun, tak kalah getirnya jika dibandingkan dengan segelintir pemuda yang bermodalkan pemahaman yang sempit, semangat juang yang salah, lantas membuat teror dimasyarakat, meledakkan bom, kemudian latah mengatasnamakan tindakan tidak bertanggungjawab tersebut atas nama jihad…
Adakah pemuda-pemuda tersebut (tak terkecuali diri ini) telah menjaga kemuliaan Islam sebagaimana seharusnya? Adakah kita telah memberikan manfaat bagi umat ini? Adakah kita telah bersungguh-sungguh melakukan jihad yang sebenarnya: melawan hawa nafsu, memerangi kebodohan, menjaga amanah Rasulullah agar Islam tetap menjadi rahmatan lil ’alamiin?
Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayah agar dapat memaknai kata
’berjuang/berjihad’ dalam banyak aspek yang lain. Dalam jenak-jenak ketekunan menuntut ilmu yang bermanfaat, didalam profesionalisme dan santun di ruang kerja. Dalam peluh dan penat mencari rezeki yang halal bagi keluarga, ataupun dalam senyum hangat dan pengorbanan yang ikhlas bagi anak-anak kita. Dalam hela nafas dan gerak hati berperang melawan hawa nafsu dan godaan setan yang senantiasa berkecamuk di relung jiwa. Di kantor-kantor ber AC, di jalanan penuh debu dan asap hingga di keheningan rumah kita….
Agar ’jihad’ kita bisa bernilai seperti halnya yang dilakukan pemuda-pemuda mengagumkan itu
Agar kelak…kita bisa tersenyum menemui Rabbul ’Alamiin bersama-sama diantara barisan para syuhada, para pemuda istisyhadiyun Palestina…
Wallahu a’lam bishshawab.
Ya Allah, karuniakanlah diri ini kasih sayang dan petunjuk-Mu untuk mengisi detik demi detik kehidupan ini dengan ketaatan terhadap-Mu. Karena… kepada-Mu jualah semuanya akan kembali. Karena….kepada-Mu jualah [seharusnya] cinta & pengorbanan dipersembahkan…
dedicated to beloved brothers n sisters in Palestine…may Allah bless u all freedom